Penutupan Pesantren Gerakan, Ning Alissa : Membangun Gerakan, Merawat Alam

Alissa Qutrunnada Munawaroh Wahid atau yang akrap disapa Ning Alissa menghadiri Penutupan Pesantren Gerakan yang diadakan oleh GUSDURian Jogja, PMII Sleman, dan PW IPNU DIY di Griya GUSDURian, Bantul.

Pada kegiatan tersebut Ning Alissa menyampaikan dan mengajak para peserta gerakan untuk menerapkan sembilan nilai Gus Dur. “Sembilan nilai utama itu menjadi pondasi dan gerak langkah para GUSDURian untuk merawat dan melestarikan perjuangan Gus Dur. Sembilan nilai utama Gus Dur ialah: ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, kekesatriaan, dan kearifan lokal,” ujar Direktur Jaringan GUSDURian.

Ia juga menjelaskan bahwa perspektif ekoteologis dalam merawat bumi sangat penting karena adanya pandangan universal yang diajarkan agama islam.

“Misalnya dalam islam, kita sebagai khilafah fiil ardi diminta untuk memakmurkan bumi, termasuk di dalamnya menjaga agar alam ini bisa lestari untuk kebutuhan manusia,” ujar Ning Alissa.

Ditambahkan Alissa Wahid, konsep maqasid al-syariah kini diperluas menjadi tujuh tujuan, termasuk perlindungan alam. “Ini selaras dengan Islam sebagai rahmatan lil alamin, sehingga menjadi bekal santri untuk peduli terhadap alam semesta,” tambah perempuan yang mengenakan kerudung dan kacamata itu.

Jay Ahmad, Pengasuh Pesantren Gerakan menyampaikan untuk menjadi pemimpin yang adaptif, visioner, berani, dan proaktif dalam mengatasi permasalahan sosial yang mendesak. “Kita tidak boleh berdiam diri di tengah-tengah tantangan. Sebaliknya, kita harus bergerak maju dengan tekad yang kuat dan semangat yang tak terpadamkan. Inilah saatnya untuk beraksi, untuk berkolaborasi, dan untuk menciptakan perubahan yang kita inginkan,” ujar Jay dengan penuh semangat.

Pesantren Gerakan ini diikuti oleh 40 santri dari berbagai daerah. Kegiatan ini dimulai pada Rabu (05/03/25) dan berakhir Jumat (21/03/25). (Mnr)