Ketua IPNU DIY Kritisi Pemaksaan Membuka Jilbab Paskibraka 2024: Mencederai Kebinekaan

Ketua IPNU DIY, Didi Manarul Hadi mengkritisi adanya pemaksaan membuka jilbab bagi Paskibraka 2024 yang hari ini barusaja di kukuhkan oleh Presiden Joko Widodo. Ketua IPNU DIY mengkritisi karena hal ini mencederai kebinekaan, karena telah memaksakan perbedaan yang tidak seharusnya di seragmkan.(Yogyakarta-14 Agustus 2024)
“Adanya pemaksaan membuka jilbab ini termasuk mencederai kebinakaan, karena memaksakan perbedaan yang seharusnya tidak perlu di seragmkan. Lagipula sebelumnya juga Paskibraka pake kerudung sudah biasa dan tidak menggangu”, ujar Didi

Diketahui terdapat 18 anggota Paskibaraka yang selama ini biasa menggunakan jilbab dalam kesehariannya bahkan sejak SD-SMP. 18 delegasi tersebut berasal dari Aceh hingga Papua. Namun, mereka harus mencopot jilbabnya karena larangan mengenakan jilbab saat menjadi Paskibraka di IKN.

Kemudian Didi menambahkan bahwa penggunaan jilbab ini sudah masuk dalam ranah hak individu dalam memilih cara beragama seseorang dan seharusnya hak ini dilindungi oleh negara.
“Jilbab ini kan sebenarnya sudah masuk pada ranah hak individu seseorang dalam memilih cara dia beragama, dan hak ini dilindungi oleh negara. Jadi pemaksaan ini bisa menciderai hak seseorang memilih cara dia beragama loh. Padahal, negeri ini dibangun atas berbagai agama dan budaya yang berbeda sehingga Nusantara ini utuh karena bisa menghargai berbagai perbedaan”, tambahnya.